Sabtu, 15 Desember 2018

PERJALANAN MENUJU NEGERI YANG DIBERKAHI

Foto sesaat sebelum masuk
ke ruang tunggu terminal 3
Bandara Sukarno Hatta
Setiap muslim pasti sangat mendambakan dan merindukan untuk bisa beribadah & mengunjungi dua tempat  suci dan mulia di muka bumi ini. Tempat seorang manusia yang mulia, pemimpin  ummat, sang Rasul sekaligus Nabi akhir zaman hidup dan menyebarkan Islam pertama kali. Itulah dia kota yang bernama Makkah wal Madinah.

Di Makkah Rasulullah lahir dan tinggal selama 53 tahun, sedangkan 10 tahun dari kehidupannya beliau hijrah ke Madinah (dulu Yastrib) untuk mengukuhkan dan memperlancar perjuangan menegakkan Agama Rahmatan lil 'alamin.
Oke langsung saja saya ingin bercerita tentang perjalanan mengunjungi dua kota suci ini. Alhamdulillah tanpa disangka-sangka pada akhir bulan Febuari 2018 Allah SWT memberikan jalan yang tak terduga kepada penulis, Melalui washilah pemimpin badan Wakaf UII yang menelpon saya bahwa saya akan diumrahkan secara gratis tis . tentu ini adalah nikmat yang tak ternilai bagi saya. bisa berangkat ke tanah mulia dalam usia yang masih muda gratis lagi. sebab betapa banyak orang yang memiliki harta namun masih belum bisa berangkat ke tempat suci ini. kalau bukan panggilan Allah langsung yang memberikan kemudahan kepada saya, mana mungkin saya bisa berangkat segera.

Saya baru diberangkatkan dua bulan kemudian, tepat pada tanggal 28 April 2018. Selama kurang lebih 9 hari mulai dari awal keberangkatan hingga kembali lagi ke tanah air. Ada banyak pengalaman dan kenangan yang tak kan terlupakan sepanjang perjalan. Subhanallah. rasanya ingin setiap tahun bisa selalu kembali ke tempat mulia ini.

Kami tiba di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah tepat pada malam hari. Kira-kira pukul 23.30 waktu setempat. Saat tiba disini penulis merasa senang, bahagia dan sulit rasanya untuk diungkapkan. Hanya bisa mengucap alhamdulillah, subhanallah dan sesekali kalimat talbiyah. Itulah yang penulis ulang-ulang saat itu. 
Foto di ruang cek in Bandara King Abdul Aziz
Selanjutnya petugas yang menyertai kami dari jakarta mengarahkan agar menuju ke pintu Imigrasi untuk chek in. Segera saja semua jamaah langsung berjalan ke dalam ruang bandara, berbaris dan mengantri untuk diambil photo dan cek dokumen paspor.  Kemudian setelah itu kami diarahkan ke ruang bagasi dan diminta untuk mengurus koper masing-masing. 
maklum petugas yang stand by di sana tidak bisa masuk ke dalam untuk mengurus barang-barang milik jamaah, karena ada peraturan baru dari pemerintah Arab Saudi yang baru dikeluarkan. jika ada petugas yang nekat masuk maka akan ditangkap dan dikenakan denda, yang jumlahnya lumayan. Nah sahabat pembaca perlu ketahui disini ada banyak sekali calo yang datang menghadang kita, mulai dari menawarkan kartu sim hingga mencarikan koper. Untuk jasa mencarikan koper, kita diminta oleh petugas 100 SAR, lumayan kan untuk orang Indonesia yang berarti Rp 400.000. Beruntung saya berhasil menemukan kedua koper saya lebih cepat daripada petugas sehingga saya tidak harus membayar. Beberapa teman jamaah kulihat mengomel-omel karena diminta uang jasa.  tapi ingat disini kita tetap kudu sabar.ya..


Sehabis Shalat di Mushalla Bandara
Kemudian kami diminta untuk menumpuk koper menjadi satu dalam troley sesuai nomor rombongan untuk dibawa petugas jasa yang disewa pihak travel ke bus masing-masing sesuai nomer rombongan. Sementara kami semua jamaah berjalan keluar dan mencari mushalla terdekat untuk shalat isya. setelah itu kami naik bus masing-masing.

Singkat cerita kami tiba di kota Madinah pada pagi harinya dan langsung menuju ke Hotel Rawdat al-Aqiq yang terletak sejajar dengan pintu Bab Al-Salam kurang lebih 200 M jaraknya. setelah diberikan kunci oleh mutawwif kami langsung menuju ke kamar masing-masing. Sesuai arahan petugas bahwa setelah satu jam istirahat kami kembali berkumpul di lobby untuk bersama-sama menuju ke Masjid Nabawi.

Malioboro the Ikon kota Yogyakarta

Salah satu hal yang paling enak untuk menghilangkan stress dan penat adalah nyantai-nyantai di taman sambil menyaksikan aktivitas manusia yang gabut, berlalu lalang.
Sahabat Traveller salah satu tempat Favorit dan ramai dikunjungi adalah kawasan Malioboro, tempat yang wajib dikunjungi bagi pelancong yang berkunjung ke Yogya. Kalau sahabat traveller ingin datang kesini ada baiknya memperhatikan tips-tips berikut:
1. Waktu terbaik untuk datang kesini ialah sore hingga malam hari. Karena cuaca tidak panas.
2. Jangan parkir sembarangan, masuklah ke gang samping Ramai Mall. Dibagian dalam banyak terdapat tempat parkir. Tapi seringkali penuh. Saran saya ada baiknya menggunakan jasa taksi. Sebab akan memudahkan dan leluasa bagi sahabat bergerak.
3. Kalau sahabat belanja, berhati-hatilah. Sebab siapa tahu ada pedagang nakal. Tanya-tanya informasi ke banyak penjual.
4. Ada abang tukang becak menawarkan gratis beli oleh-oleh bakpia tertentu. Sebenarnya mereka dapat komisi dari situ.
5. Sobat bisa menggunakan sepeda onthel untuk berkeliling Malioboro. Menggunakan Aplikasi Jogja Bike
Ya paling tidak itulah yang sahabat harus perhatikan kalau ke Malioboro. Disini cukup nyaman, sebab banyak petugas pemerintah yang berjaga-jaga. Jadi jangan khawatir. Ambilah photo sesuai dengan keinginan sobat..
Oke inilah jepretan sederhana saya. Ketika berkunjung ke kawasan Malioboro kesekian kalinya.

Hutan pinus

Hallo sahabat Traveller, rasanya lama aku tak menulis di Blog ini lagi. Karena berbagai kesibukan dan kemalasan. Hehe.. 
Oke langsung saja aku mau berbagi tentang pengalaman dan jepretan saat berwisata di Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta. Destinasi ini Jaraknya tak begitu jauh dari kota Yogyakarta hanya sekitar 20 Km. Saya berangkat bersama teman dengan menggunakan sepeda motor kesayangan untuk menuju kesana. Sempat tersasar juga gara-gara mengikuti google maps yang menunjukan jalan terdekat. Namun sungguh tak terduga ternyata harus melewati jalan yang terjal dan berlubang, melewati kampung-kampung, untung kondisi motor prima, jadi bisa dilalui tanpa hambatan. Hanya saja saat itu minyak terkuras luar biasa dan motor mengerang karena harus pada gear 1 atau minimal ke-2 terus sampai keatas. Jangan sampai ya sahabat ikuti jejak kami tersebut. Lebih baik ikuti saja jalur umum, yang nyaman dan mulus

Setibanya disana kami dijejali hutan pinus. Yang luas dan lebar. Kami belum tahu yang manakah lokasi spot terbaik dari hutan ini. Karena tampaknya banyak warga yang membuka spot wisata  masing-masing. Untuk mengetahuinya kami harus menyisir lokasi ini. Dan ternyata kami temukan spot yang paling ramai dikunjungi bagian agak bawah. Ini dia nih photo-photo di lokasinya.


Untuk masuk ke wisata ini sahabat traveller cukup mengeluarkan uang Rp 2500, cukup bersahabat dengan kantong bukan?? Kalo ditambah parkir 2000. Jadi kita hanya mengeluarkan 4500. Nah kapan kiranya waktu terbaik untuk datang kesana? Menurut saya sih sekitar pagi hingga siang. Selamat berkunjung kesini ya.